...

KAMI BANGSA INDONESIA BERBANGSA SATU.BANGSA INDONESIA,BERTANAH AIR SATU TANAH AIR INDONESIA

Selasa, 08 September 2009

Margonda Melebar, Macet Memudar

Jumlah penduduk Depok sejak berubah status dari kota administratif menjadi kota otonom pada April 1999 mencapai 1,4 juta jiwa. Selama kurun waktu tahun 2001 – 2009, pertumbuhan tata letak kota Depok adalah 4,37 % per tahun. Tentu saja banyak pula yang dibutuhkan untuk melayani segala keperluan serta sarana aktivitas masyarakat di dalamnya.Beberapa sarana yang sangat vital yang perlu dan perlu dipersiapkan diantaranya adalah penyediaan transportasi khususnya pada jam sibuk. Beberapa ruas jalan sudah mencapai rasio volume/kapasitas (V/C Ratio) melebihi 0,8. Seperti Jalan Margonda dan Jalan Limo Raya.Beberapa sebab yang menjadikan kepadatan kendaraan di ruas – ruas jalan Depok semakin padat adalah banyaknya dan fisik jalan. Saat ini kinerja lalu lintas pada jaringan jalan kota Depok sudah cukup padat, volume kendaraan yang melintas di ruas jalan yang berasal dari dalam dan luas wilayah Depok itu sendiri.


Jika melihat dari komposisi volume lalu lintas, sepeda motor merupakan yang paling banyak diunakan (60 – 70 %) diikuti dengan mobil pribadi (10 – 30 %) kecuali pada Jalan Raya Bogor dimana mobil penumpang umum (MPU) lebih dominan dari mobil pribadi.Dari survey pemerintah pada gerbang kota, disimpulkan volume lalu lintas pada Jl. Raya Bogor, Jl. Magonda, dan Jl. Merawan merupakan ruas jalan terpadat di ota Depok. Hal ini menyebabkan volume lalu lintas yang tidak seimbang terutama pada kondisi puncak arus kendaraan saat pagi hari dan sore hari. Beberapa upaya dilakukan pemerintah kota guna memberikan kenyamanan bagi warga kota Depok khususnya penyediaan jalan. Upaya tersebut diantaranya pelebaran jalan, pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas simpang sebidang dan tidaksebidang. Salah satu yang kini menjadi perhatian adalah pelebaran jalan Margonda yang sudah dilakukan sejak tahun 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar