...

KAMI BANGSA INDONESIA BERBANGSA SATU.BANGSA INDONESIA,BERTANAH AIR SATU TANAH AIR INDONESIA

Selasa, 13 Maret 2012

Kambing menggong-gong??


Ketika dua orang atau tiga orang memiliki niat dan maksud yang sama berkumpul membentuk kelompok , kemudian mereka menyepakati beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan maka kelompok ini disebut organisasi supaya gerak kelompok mewujudkan niatnya berjalan efektif, organisasi menunjuk ketua komandan, semua anggota kelompok bersepakat untuk mengikuti arah arah dan ajakan komandan.
Pada dasarnya, organisasi dibentuk dan diwarnaioleh sikap dan pandangan pemimpinya, ibarat air jika pemimpinya memasukan organisasinya ke dalam botol, maka oraganisasinya akan berbentuk botol, kalau pemimpinya memasukan organisasinya ke dalam gelas maka akan menjadi gelas.
Namun ada model pemimpin yang hanya menuangkan diatas meja, air mengalir tanpa bentuk dan tanpa kendali. Pemimpin jenis ini akan membiarkan saja organisasi berjalan alamiah, kalau ada masalah , biarkan waktu menyelesaikan masalah itu.
Alas an bisa bermacam – macam, entah supaya keliatan partisipatif, tidak otoriter , sungkan, demokratis atau bijaksana anggota organisasi di persilahkan untuk mencari jalan sesuai kratifitasserta keinginan sendiri. Pemimpin ini tidak menentukan arah organisasi. Tidak pernah tegas mengambil keputusan. Ada beberapa sebab yang membuat pemimpin seperti ini.
Pertama, pemimpin yang terperangkap. Ada pepatah serapat – rapatnya membungkus bangkai akan tercium juga. Pemimpin ini menyembunyikan barang busuk . pemimpin ini berusaha agar tidak ada orang lain yang mencium bau busuk itu. Dan apabila terlanjur ada orang yang mengendus bau busuk itu, dia akan senantiasa mengikuti keinginan pengendus bau busuk itu, supaya tidak “menyanyi”. Mirip model ini adalah pemimpin yang berhutang budi. Saat menjadi pemimpin terpaksa dia membayar hutang kepada orang yang menanam budi pada diri nya.
Kedua, pemimpin yang tidak berani mengambil resiko, sudah kodrat, semua keputusan mengandung resiko benar atau salah, keputusan akan benar atau salah sesudah dilaksanakan dan di uji dilapangan, karna tidak ada kepastian sebuah keputusan pasti benar, maka seorang pemimpin harus berani mengambil resiko atas keputusan yang di ambilnya seberapa pun buruk nya.
Ketiga, pemimpin yang bermimpi, pemimpin jenis ini rajin rapat, menyusun konsep, rencana detail yang lengkap, bagus, alamiah, tetapi tidak pernah mengimplementasi dan mengek-sekusinya. Pemimpin model ini tak kuasa menggerakan organ dibawahnya untuk merealisasikan rencana-nya.akibatnya rencana tinggal rencana, mimpi tinggal mimpi, jani tinggal janji.
Ke-empat. Pemimpin populis ingin menyenangkan semua orang, padahal manusia itu unik, tak ada yang sama, maka kelompok orang dalam organisasi juga tak mungkin sama.
Dalam kelompok ada jenis manusia penyerang, jenis nrimo,jenis intelek, jenis filosofis konseptual, yang praktis pragmatis, ambil keputusan untuk menyenangkan semua orang, jika pemimpin ingin menyenangkan semua orang apa boleh buat. Akhirnya yang terjadi semua orang tidak senang.
Oraganisasi ibarat pemainan barongsai. Pemimpin pegan kepala,anggota pegang ekor, bila kepala bergerak pasti dan jelas maka ekor mengikuti, bils kepsls bergerak tak jelas atau diam saja, maka bagian ekor pun akan binggung.
Pertanyaanya, apakah mungkin pemimpin model ini berubah sikap?bisa saja ! tetapi mungkin jawabanya akan sama sulitnya menjawab pertanyaan ini, apakah mungkin mamaksa kambing menggong-gong , atau mungkin kah anjing mengembik ?


Jakarta, 14 Maret 2012
Faizal Anhar
Inspired by Kompas